Masih terngiang dalam pikirku
Tentang kenangan manis yang pernah kau ukir dalam pena hatiku
Namun semua itu telah memudar, sirna
Terombang ambing angin kepedihan
Matapun serasa panas
Meleleh bersama derai air mata
Berharap semua itu akan kembali
Dan tak akan terbang lagi
Kau adalah ketidak mungkinan yang selalu aku semogakan
Walau nyatanya kau malah menancapkan belati di hati
Aku bertahan dan berjuang
Namun kau sia-siakan
Tuhan, kenapa Kau jatuhkan aku dalam muara cintanya?
Akupun ingin bahagia
Merasakan indahnya cinta tanpa terluka